Laporan Kewirausahaan KFB

KFB (KANGKUNG FRIED BANGIK)
(Laporan Praktikum Kewirausahaan)






Oleh
Kelompok 6
Achmad Jumeidi Setiawan               1414121001
Amirul Syahid                                   1414121024
Andi Setiadi                                      1414121025
Anrew Yogatha C.R.                        1414121028

Andri Lukmansyah                           1414121029

============================================================







I. PENDAHULUAN




1.1. Latar Belakang
Siapa yang tidak mengenal kangkung? Di Indonesia tanaman ini sudah menjadi tanaman yang sangat digemari oleh mayoritas penduduknya. Kangkung (Ipomoea aquatica Forsk.) adalah tumbuhan jenis sayur-sayuran yang sangat digemari oleh setiap lapisan masyarakat Indonesia. Kangkung memiliki kandung mineral, lemak, protein, zat besi, kalsium, fosfor, vitamin A, B1, dan mengandung pula vitamin C (Bandini, 2000). Selain itu, kangkung juga bermanfaat untuk mengurangi insomnia, memperlancar air seni, menjaga kesehatan ginjal, mengatasi susah BAB, mencegah anemia, menurunkan gula darah, mencegah diabetes, menjaga kesehatan mata, dan juga sebagai sumber tenaga (Sutarno, 19969).

Kangkung adalah tanaman yang sangat mudah untuk dibudidayakan. Tanaman ini hanya membutuhkan waktu sekitar 30-40 hari sampai dapat dipanen. Sehingga sangat banyak petani di Indonesia yang membudidayakan tanaman kangkung ini. Namun, sayangnya tanaman kangkung tidak memiliki masa simpan yang cukup panjang. Akibatnya, saat terjadi panen raya sering menyebabkan jumlah kangkung siap jual di pasar menjadi sangat sehingga pasar tidak mampu untuk menampung semua kangkung hasil panen dari petani.

Nilai jual kangkung di pasar – pasar yang ada masih sangat rendah. Harga kangkung yang sampai di tangan konsumen saat ini masih berkisar Rp 1.000,- sampai Rp 2.000,-/ikat. Harga tersebut merupakan harga yang rendah, terutama saat petani masih menjualnya kepada pengepul maka harganya masih dibawah harga tersebut. Dengan harga yang sedemikian rupa menyebabkan kesejahteraan petani terus berada dibawah kata layak.

Tanaman kangkung dapat dinikmati dalam berbagai bentuk olahan makanan seperti, sayur kangkung, tumis kangkung, rujak kangkung dan lain sebagainya. Selain itu tanaman kangkung sangat mudah untuk ditemukan. Kangkung dapat dengan mudah kita jumpai di pasar – pasar tradisional maupun pasar modern. Kangkung juga dapat kita jumpai dari surpermarket sampai pedagang sayur keliling. Olahan-olahan tanaman kangkung yang sudah populer di masyarakat hanya berupa olahan kangkung yang dijadikan makanan yang kurang menarik.

Kesadaran masyarakat dewasa ini telah mengubah pola pikir masyarakat untuk kembali pada produk-produk makanan organik (seperti tanaman kangkung). Oleh karena itu kami mencoba berinovasi untuk membuat olahan kangkung menjadi  KFB (Kangkung Fried Bangik) yang mana merupakan suatu makanan lezat yang berasal dari tanaman kangkung ini.

Oleh karena itu, alasan yang mendasari dan urgensi (keutamaan) kegiatan kewirausahaan yang diusulkan atau yang digalakkan serta proses mengidentifikasi peluang usaha termasuk uraian tentang persoalan masyarakat usaha dan kelayakan usaha tersebut. Selain itu, tunjukkan masalah yang menjadi prioritas dalam kegiatan yang akan dilaksanakan. Luaran dan manfaat kegiatan yang diharapkan dari kegiatan ini dan manfaat kegiatan juga harus diselaraskan.


1.2. Tujuan

Adapun tujuan dari wirausaha ini adalah :
1. Menghasilkan karya kreatif, inovatif dalam membuka peluang usaha yang berguna bagi mahasiswa setelah menyelesaikan studi.
2. Menghasilkan produk yang memiliki nilai jual yang mampu bersaing di pasar.







II. TINJAUAN PUSTAKA




Tanaman sayuran dalam ilmu pertanian disebut sebagai anggota komoditas hortikultura, karena merupakan tanaman yang biasanya diusahakan di kebun. Dalam dunia pangan, tanaman sayuran mengandung vitamin, mineral, sumber protein dan kalori. Kalsium dan besi adalah diantara mineral yang terkandung di dalam sayuran, yang penting bagi penderita kekurangan kalsium dan anemia. Yang tidak kalah pentingnya lagi adalah kandungan serat di dalam sayuran berguna untuk memperbaiki pencernaan (Djuariah, 2007).

Baik di dataran rendah maupun tinggi, tanaman sayuran dapat ditanam di tanah- tanah ataupun di sawah. Menurut strukturnya, tanah yang baik untuk ditanami sayuran ialah tanah yang mempunyai struktur remah, tanah itu mengandung pasir 50 – 60 %, lumpur 25- 35 % dan liat 15 – 25 %. Tanah seperti itu saat musim kemarau, tidak banyak kehilangan air, begitu juga saat musim penghujan, air mudah meresap dalam tanah (Sugeng, 1981).

Ada dua jenis penanaman kangkung yang diusahakan, yaitu kering dan basah. Dalam keduanya, sejumlah besar bahan organik (kompos) dan air diperlukan agar tanaman ini dapat tumbuh dengan subur. Dalam penanaman kering, kangkung ditanam pada jarak 5 inci pada batas dan ditunjang dengan kayu sangga.
Kangkung dapat ditanam dari biji benih atau keratan akar. Ia sering ditanam pada semaian sebelum dipindahkan di kebun. Daun kangkung dapat dipanen setelah 6 minggu ia ditanam. Jika penanaman basah digunakan, potongan sepanjang 12-inci ditanam dalam lumpur dan dibiarkan basah. Semasa kangkung tumbuh, kawasan basah ditenggelami pada tahap 6 inci dan aliran air perlahan digunakan. Aliran air ini kemudian dihentikan apabila tanah harus digemburkan. Panen dapat dilakukan 30 hari setelah penanaman. Apabila pucuk tanaman dipetik, cabang dari tepi daun akan tumbuh lagi dan dapat dipanen setiap 7-10 hari. Semasa berbunga, pucuk kangkung tumbuh dengan lambat, tetapi pembajakan tanah dan panen cenderung menggalakkan lebih banyak daun yang dihasilkan (Huse, 1993).


































III. METODE PELAKSANAAN




3.1. Alat dan Bahan
Adapun alat yang digunakan adalah cangkul, gembor, penggorengan, kompor, dan nampan.
Adapun bahan yang digunakan adalah benih Kangkung, pupuk, tepung bumbu krispi 3/4 kg, bumbu racik 1 bungkus, minyak goreng 1 liter, dan mika 20 buah.



3.2 Cara Kerja
A. Budidaya Tanaman Kangkung
Adapun teknik dari budidaya kangkung adalah sebagai berikut :
1.      Menyiapkan tanah yang sudah dicampur dengan menggunakan pupuk kandang
2.      Dimasukkan kedalam plastic-plastik polybag sebanyak 20 buah, disiram lalu dibiarkan selama 3-7 hari
3.      Benih ditanam didalam media polybag sebanyak 4 lubang dimana tiap lubang diisi dengan 2-3 benih kangkung, lalu disiram
4.      Penyiraman dilakukan setiap hari sampai kangkung berumur 27-30 hari
5.      Penyiangan dilakukan ketika ada gulma dalam jumlah yang relatif tinggi
6.      Dilakukan pemenenan pada minggu ke-4 atau ketika tanaman kangkung berumur 30 hari.







B. Membuat Kangkung Fried Bangik
Adapun langkah-langkah untuk pengolahan kangkung menjadi KFB adalah sebagai berikut :
1.      Untuk pelapis cair dibuat dengan cara mencapurkan tepung krispi dengan air dingin, lalu aduk-aduk agar tercampur rata.
2.      Untuk pelapis kering dibuat dengan cara mencampurkan seluruh bahan lalu aduk sampai tercampu rata dan sisihkan.
3.      Lumuti kangkung yang sudah dipotong-potong dengan bumbu racik. Aduk-aduk supaya merata dan biarkan hingga 15 menit lamanya sampai meresap.
4.      Kemudian campurkan kangkung ke dalam bahan campuran pelapis kering hingga menutupi bagian permukaan daging lalu masukan ke dalam bahan campuran pelapis cair dan campurkan kembali ke dalam bahan pelapis kering sembari dipijit-pijit. Agar kangkung terasa gurih dang renyah lakukan langkah seperti tadi secara berulang. Lakukan juga hal yang sama untuk semua potongan daging.
5.      Selanjutnya, goreng kangkung dalam genangan minyak panas sampai warna kangkung berubah kuning kecoklatan dan matang. Angkat, tiriskan dan sajikan bersama saus tomat atau saus sambal.




















IV. HASIL DAN PEMBAHASAN




3.1 Analisis Biaya Produksi dan Keuntungan
Tabel 3.1.1 Rincian Biaya Produksi
Material
Justifikasi Pemakaian
Jumlah
Harga Satuan (Rp)
Jumlah (Rp)
Benih Kangkung
Bungkus
1/2
10.000,-
5.000,-
Pupuk
Karung
1
10.000,-
10.000,-
Tepung bumbu krispi
Kg
3/4
5.000,-
15.000,-
Bumbu racik 1 bks
Bungkus
1
1.000,-
1.000,-
Minyak goreng
Liter
1
7.000,-
7.000,-
Mika
Buah
20
2.00,-
4.000,-
 Total
Rp 42.000,-

Tabel 3.1.2 Analisis Keuntungan Produksi
No.
Rincian Biaya
Jumlah
Harga Satuan
Total
1
KFB Reguler
40
Rp 2.000,-
Rp 80.000,-
Total Penerimaan
Rp 80.000,-
Biaya Produksi
Rp 42.000,-
Laba/Keuntungan
Rp 38.000,-

Analisis R/C Ratio
Analisi R/C ratio digunakan untuk mengetahui perbandingan antara total penerimaan dengan biaya produksi yang dikeluarkan dalam kurun waktu produksi

R/C     = Total Penerimaan / Biaya Produksi
            = Rp 80.000,- / Rp 42.000,-
            = 1.9
Setiap mengeluarkan biaya Rp 1.00,- akan menghasilkan penerimaan sebesar  Rp 1.9,- sehingga usaha ini efisien untuk dijalankan.


3.2 Pembahasan
Kangkung (Ipomoea aquatica Forsk.) adalah tumbuhan jenis sayur-sayuran yang sangat digemari oleh setiap lapisan masyarakat Indonesia. Kangkung memiliki kandung mineral, lemak, protein, zat besi, kalsium, fosfor, vitamin A, B1, dan mengandung pula vitamin C (Bandini, 2000). Selain itu, kangkung juga bermanfaat untuk mengurangi insomnia, memperlancar air seni, menjaga kesehatan ginjal, mengatasi susah BAB, mencegah anemia, menurunkan gula darah, mencegah diabetes, menjaga kesehatan mata, dan juga sebagai sumber tenaga (Sutarno, 19969).

Kangkung dapat dengan mudah kita jumpai di pasar – pasar tradisional maupun pasar modern. Kangkung juga dapat kita jumpai dari surpermarket sampai pedagang sayur keliling. Olahan-olahan tanaman kangkung yang sudah populer di masyarakat hanya berupa olahan kangkung yang dijadikan makanan yang kurang menarik. Inovasi olahan kangkung terbaru yang kami produksi bernama KFB (Kangkung Fried Bangik) merupakan salah satu bentuk usaha untuk semakin meningkatkan nilai jual produk pretanian serta untuk memicu adanya budidaya tanaman kangkung yang ada di Lampung.

Kangkung adalah makan khas dari Indonesia yang sangat digemari di setiap lapisan masyarakat bawah sampai atas. Fried merupakan bahasa Inggris yang berarti goreng. Sedangkan, Bangik adalah kata dari bahasa Lampung yang memiliki arti enak/nikmat,

KFB ini adalah olahan kangkung yang disajikan seperti halnya fried chiken namun berbahan utama kangkung yang lebih sehat. KFB ini dikemas dengan rapi sehingga dapat menjadi oleh-oleh serta menjadi salah satu makanan yang khas dari Indonesia.

KFB ini memiliki beberapa keunggulan diantaranya:
1.      Merupakan olahan kuliner yang berasal dari bahan organic
2.      Olah kangkung yang baru dan unik
3.      Memiliki penampilan yang menarik dan rasa yang lezat
4.      Memiki kualitas yang dapat bersaing dengan makanan yang ada dipasar

Startegi pemasaran yang dilakukan dengan melakukan pendekatan awal melalui sosialisasi produk kepada teman-teman mahasiswa secara langsung. Pada kegiatan penjualan dari KFB ini kami tidak memiliki kendala-kendala yang berarti, hal ini dikarenakan olahan makanan ini adalah olahan kangkung yang bias dikatakan baru dan unik sehingga masih banyak pembeli yang penasaran dengan rasa dari produk KFB ini.

Pada kegiatan produksi ini kami mengeluarkan modal sebesar Rp 42.000,- dengan rincian dana yang terdapat pada table 3.1.1. Setelah dilakukan produksi sehingga didapatkan produk sebanyak 40 mika. Selanjutnya dilakukan pemasaran produk  yang di pasarkan dengan harga jual Rp 2.00,-/mika. Jumlah penerimaan total yang kami dapatkan dari pemasaran produk KFB ini adalah sebesar Rp 80.000,-. Jadi, dari total penerimaan dikurangi dengan biaya produksi akan didapatkan total keuntungan yang kami dapatkan yaitu sebesar Rp 38.000,-.













V. KESIMPULAN




Adapun kesimpulan dari kegiatan produksi dan pemasaran KFB ini adalah sebagai berikut :
1.      KFB adalah salah satu inovasi olahan kangkung terbaru yang dapat dikembangkan menjadi usaha kuliner menarik.
2.      Total nilai keuntungan dari hasil pemasaran produk KFB ini adalah sebesar Rp 38.000,-
3.      Produksi KFB ini cukup efisien bila lihat dengan analisis R/C, dimana setiap mengeluarkan biaya Rp 1.00,- akan menghasilkan penerimaan sebesar  Rp 1.9,-








DAFTAR PUSTKA




Bandini, Yusni dkk. 2000. Bertanam kangkung. PT. Penebar Swadaya. Jakarta.
Djuariah, D. 2007. Evaluasi Plasma Nutfah Kangkung di Dataran Medium Ranceakek. Jurnal Hortikultura 7(3):756:762
Huse, Syarif. 1993. Buidaya Tanaman Sayuran. Universitas Muhammaddiyah Malang Fakultas Pertanian. Malang
Sugeng. 1981. Ekologi Tanaman Kangkung. Media Cipta. Bandung
Sutarno, Hadi, 1996. Agribisnis tanaman hortikultura. PT. Penebar Swadaya. Jakarta.

======================================================================
LAMPIRAN


Lampiran 1. Foto Kegiatan Budidaya Kangkung
     
Gambar 1. Pengolahan Lahan





























Gambar 2. Penanaman Bibit












Gambar 3. Penyiangan











Gambar 4. Pemanenan 

Share:

1 komentar:

  1. JT Casino and Resort Near Santa Barbara - KTH
    JT Casino & 구리 출장안마 Resort is located in 수원 출장안마 the Santa Barbara area, features a variety 경주 출장샵 of slot machines and 대전광역 출장마사지 table games. 서산 출장마사지 It features 24-hour casino

    BalasHapus

Mahasiswa Baru?

Popular