METABOLISME TUMBUHAN DAN HEWAN ( Laporan Praktikum Biologi Dasar )




METABOLISME TUMBUHAN DAN HEWAN
( Laporan Praktikum Biologi Dasar )




Oleh
Andi Setiadi
1414121025






JURUSAN AGROTEKNOLOGI
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS LAMPUNG


2014







LEMBAR PENGESAHAN
Judul Percobaan                :  Metabolisme Tumbuhan dan Hewan
Tanggal Percobaan            :  14 Oktober 2014
Tempat Percobaan             :  Laboratorium Botani II
Nama                                 :  Andi Setiadi
NPM                                 :  1414121025
Fakultas                             :  Pertanian
Jurusan                              :  Agroteknologi
Kelompok                                     :  1 (satu)

Bandar Lampung, 14 Oktober 2014
Mengetahui,
Asisten


Faisal Rais         
NPM  1017021034



Daftar Isi
Lembar Pengesahan  …………………………………………………          i
Daftar Isi  …………………………………………………………….          ii
Bab I Pendahuluan  …………………………………………………..         1
  1. Latar Belakang  ……………………………………………....          1
  2. Tujuan Percobaan  ……………………………………………          2
Bab II Tinjauan Pustaka  …………………………………………….          3
Bab III Metode Kerja  …………………………………………………       7
  1. Alat dan Bahan  ………………………………………………         7
  2. Cara Kerja  ……………………………………………………         8
Bab IV Hasil dan Pembahasan  ………………………………………         10
  1. Data Pengamatan  ……………………………………………          10
  2. Pembahasan  …………………………………………………          11
Bab V Kesimpulan  ………………………………….………………           17
Daftar Pustaka 


Lampiran  
BAB I
PENDAHULUAN

          1.1  Latar Belakang
   Metabolisme adalah seluruh proses biokimia yang terjadi dalam tubuh makhluk hidup. Metabolisme terdiri dari anabolisme dan katabolisme. Karena metabolisme sangat penting bagi kita. Kita perlu untuk mempelajarinya dan membuktikan bahwa metabolisme memang terjadi dan apa saja yang mempengaruhi prosesnya. Saat kita berada di bawah pohon yang rindang kita akan merasa sejuk, rasa sejuk tersebut disebabkan kadar oksigen yang ada lebih banyak. Oksigen ini dihasilkan dari tumbuhan yang memiliki zat hijau daun, melalui proses metabolisme.
 Fotosintesis adalah suatu proses yang hanya terjadi pada tumbuhan yang berklorofil, dimana energi matahari (dalam bentuk foton) ditangkap dan diubah menjadi energi kimia (ATP dan NADPH). Energi kimia ini akan digunakan untuk fotosintesa karbohidrat dari air dan karbon dioksida. Jadi, seluruh molekul organik lainnya dari tanaman disintesa dari energi dan adanya organisme hidup lainnya tergantung pada kemampuan tumbuhan atau bakteri fotosintetik untuk berfotosintesis. Pengubahan energi sinar menjadi energi kimia (karbohidrat) dan kemudian pengubahan energi kimia menjadi kimia ini menjadi energi-energi pada peristiwa pernapasan dalam tubuh tumbuhan, hewan atau manusia itu merupakan rangkaian proses kehidupan di dunia ini. Bila tiada fotosintesis, semua makhluk hidup, kecuali beberapa akan terhenti hidupnya dan akan hilang dari permukaan bumi dalm waktu singkat. Oleh karena itulah maka fotosintesis merupakan kegiatan pokok

I.2. Tujuan
Tujuan dari percobaan ini adalah  :
1.       Memahami proses respirasi pada tumbuhan, uji dengan merancang percobaan mode respirometer.
2.       Memahami hubungan antara metode kerja pengukuran metabolisme yang dilakukan dengan hakikat respirasi seluler pada hewan dan tumbuhan.
3.       Mengidentifikasi faktor – faktor yang mempengaruhi dan dipengaruhi pada percobaan fotosintesis


4.       Membuktikan terbuntuknya amilum pada proses fotosintesis oleh tumbuhan hijau.



BAB II
TINJAUAN PUSTAKA


Metabolisme adalah reaksi-reaksi kimia yang terjadi di dalam sel. Reaksi kimia ini akan mengubah suatu zat menjadi zat lain. Metabolisme terdiri atas dua proses yaitu anabolisme dan katabolisme. Anabolisme adalah proses-proses penyusunan energi kimia melalui sintesis senyawa-senyawa organik. Sedangkan katabolisme adalah proses penguraian dan pembebasan energi dari senyawa-senyawa organik melalui proses respirasi. Semua reaksi tersebut dikatalisis oleh enzim, baik oleh reaksi yang sederhana maupun reaksi yang rumit. Atau dengan pengertian lainAnabolisme adalah pembentukan molekul-molekul kompleks dari molekul sederhana, contoh fotosintesis. Katabolisme adalah penguraian molekul-molekul kompleks menjadi molekul-molekul sederhana, contoh respirasi. (Renobayan 2012).
Katabolisme adalah membebaskan energy dengan cara merombak molekul-molekul kompleks menjadi senyawa yang lebih sederhana. Sebuah proses utama metabolisme adalah respirasi seluler, dimana gula glukosa dan bahan organic lainnya di rombak menjadi karbodioksida dan air. Molekul-molekul mutlak yang di perlukan agar metabolisme dapat berlangsung yakni ATP (Adenosin Tripospat) sangat erat hubungannya dengan satu jenis nukleotida berenergy tinggi yang tersusun atas gula pentose, basa nitrogen adenine dan mengikat tiga gugus fosfat yang di sebut bifosfat. ATP menggerakkan kerja seluler melalui pengkopelan reaksi eksergonik dengan reaksi endergonic.
ATP adalah suatu pintu putar yang dilalui energy pada waktu mengalami pemindahan dari proses katabolik ke jalur anabolic. Siklus calvin merupakan jalur metabolisme dalam stroma kloroplas, suatu enzim (rubisko) menggabungkan karbon dioksida dengan ribulosa bofosfat (RUBP), gula berkarbon lima, kemudian dengan menggunakan electron dari NADPH dan energy dari ATP. Siklus ini mensintesis gula berkarbon tiga gliseraldehid 3 fosfat. Sebagian besar G3P digunakan kembali dalam siklus itu dan di ubah menjadi gula dan molekul organic esensial lain (Cambell,2000).
Didalam anabolisme terdapat proses fotosintesis. Dimana fotosintesis merupakan proses pembentukan molekul-molekul makanan yang kompleks dan berenergi tinggi dari komponen-komponen yang lebih sederhana oleh tumbuhan hijau dan organisme autotrofik lainya dengan keberadaan cahaya matahari. Fotosintesis berlangsung melalui dua tahap yaitu reaksi terang dan reaksi gelap. Reaksi terang adalah reaksi yang berlangsung karena bantuan cahaya matahari. Dalam proses ini, dihasilkan ATP dalam jumlah kecil seperti juga dimitrokondria, pembentukan ATP dipercaya terjadi secara kemiosmotik karena ATP dibentuk seiring dengan penyerapan cahaya, reaksi tersebut diberi nama fotofosforilasi. Elektron klorofil yang terenergisasi pada akhirnya menyelesaikan satu sirkuit, sehingga jalur itu disebut fotofosforolasi siklik. Sedangkan keseluruhan jalur perpindahan elektron dari air menuju fotosistem II, terus kefotosistem I, lalu ke NADP disebut fosforilasi nonsiklik. Reaksi Gelap adalah jalur dimana terjadi reduksi CO2 menjadi gula. Komponen-komponen reaksi tersebut reaksi tersebut distroma kloroplas. Reaksi gelap sesungguhnya tidak benar-benar harus terjadi dalam kondisi gelap, hanya saja reaksi itu tidak bergantung pada matahari. (George J. 2006).
Fotosintesis merupakan contoh dari metabolisme yaitu reaksi penyusunan senyawa kimia kompleks (organik) yang memerlukan energy cahaya, proses ini dapat berlangsung di dalam pigmen sel tertentu dengan bahan karbon dioksida dan air. Proses fotosintesis tidak dapat berlangsung pada setiap sel, tetapi hanya pada sel yang mengandung pigmen fotosintetik. Sel yang tidak mempunyai pigmen tidak mampu menyelenggarakan fotosintesis. Di dalam daun terdapat faktor pembeda yang memungkinkan penyerapan spectrum berbeda-beda. Pigmen fotosintesis terdapat pada membrane tilakoid. Produk akhir yang berupa glukosa di bentuk di dalam stroma.
Fotosistem adalah suatu unit yang mampu menangkap energy cahaya matahari yang terdiri dari klorofil a, kompleks antene dan akseptor electron. Fotosistem dapat di bedakan menjadi dua yaitu fotosistem I dan fotosistem II. Pada fotosistem I penyerapan energy cahaya dilakukan oleh klorofil a yang di sebut p700. Energy yang diperoleh p700 ditransfer dari kompleks antene. Pada fotosistem II penyerapan energy dilakukan oleh klorofil a yang sensitive terhadap panjang gelombang 680 nm. Secara sederhana reaksi kimia proses fotosintesis dapat dibedakan menjadi dua. Yakni reaksi terang dan reaksi gelap. Reaksi terang menggunakan energy cahaya, berlangsung di dalam membran tilakoid dari klorofil, menghasilkan senyawa ATP dan NaDPH. Kedua senyawa yang di hasilkan dalam reaksi terang ini akan di gunakan ddalam reaksi gelap. Reaksi gelap berlangsung di dalam stroma dari kloroplas, menghasilkan glukosa (Slamet, 2004).
Fotosintesis berasal dari kata foton yang berarti cahaya, dan sintesis yang berarti menyusun.Jadi fotosintesis dapat diartikan sebagai suatu penyusunan senyawa kimia kompleks yang memerlukan energi cahaya. Sumber energi cahaya alami adalah matahari. Proses ini dapat berlangsung karena adanya suatu pigmen tertentu dengan bahan CO2 dan H2O. Cahaya matahari terdiri atas beberapa spektrum, masing-masing spektrum mempunyai panjang gelombang berbeda, sehingga pengaruhnya terhadap proses fotosintesis juga berbeda. Untuk mengetahui ada atau tidaknya amilum yang terdapat dalam proses fotosintesis dapat dilakukan dengan berbagai percobaan, diantaranya dengan memberi perlakuan variasi cahaya matahari yang berbeda pada daun tumbuhan dan mengujinya dengan larutan JKJ untuk memperoleh hasil dan data yang bervariasi antara daun tumbuhan sampel. Organisasi dan fungsi suatu sel hidup bergantung pada persediaan energi yang tak henti-hentinya. Sumber energi ini tersimpan dalam molekul-molekul organik seperti karbohidrat. Organisme heterotrofik, seperti ragi dan kita sendiri, hidup dan tumbuh dengan memasukan molekul-molekul organik ke dalam sel-selnya (Lakitan, 2007).


BAB III
 METODE KERJA

A.    Alat dan Bahan
Alat  :

Respirometer (sederhana)
Pipet tetes / jarum suntik
Neraca mekanik
Stop watch

Cawan petri
Pemanas listrik
Pinset
Gelas piala 100 ml
Alat tulis

Bahan  :

Kapas
Jangkrik jantan dan betina
KOH
Vaselin
Eosin
Kecambah tumbuhan

Air suling
Alkohol 96%
Larutan iodium
Daun tumbuhan
Alumunium foil




B.     Cara Kerja
Respirasi pada hewan
1.      Timbanglah jangkrik / belalang dan catat hasilnya
2.      Siapkan kristal KOH yang dibungkus dengan kapaas secukupnya, kemudian taruh ke dalam botol respirometer
3.      Suntikkan eosin ke dalam tabung mistar respirometer hingga mencapai skala nol
4.      Masukkan satu ekor jangkrik atau belalang yang telah ditimbang ke dalam botol respirometer
5.      Sambungkan botol dan tabung mistar respirometer dan rekatkan dengan vaselin
6.      Amati jalannya eosin yang semakin masuk ke dalam tabung respirometer setiap + 2 menit sekali, amati posisi diskus eosin sebelah dalam pada skala respirometer dan catat hasilnya, kemudian lanjutkan hingga 2 menit yang keempat
7.      Setelah waktu pengukuran selesai, ulangi pekerjaan untuk jangkrik dan belalang yang lain
8.      Susun data yang diperoleh sesuai tabel dan bandingkan hasilnya.
9.      Hubungkan perbandingan data yang sidapat dengan faktor – faktor respirasi
            Respirasi pada tumbuhan
1.      Timbang tanaman kecambah
2.      Ambil kapas, masukkan ke dalam tabung respirometer dan beri 5 ml KOH/NaOH
3.      Masukkan kain kasa dalam tabung tersebut dan letakkan di atas kapas
4.      Masukkan kecambah kacang hijau ke dalam tabung respirometer dengan posisi tabung ditidurkan dan biarkan sebentar (sekitar 3 menit)
5.      Tutup respirometer dengan pipa bersekala
6.      Teteskan larutan safranin pada pipa berkala
7.      Tunggu setelah 5 menit safranin tidak pada posisi nol
8.      Baca skalanya pada tiap 2 menit hingga pembacaan keempat
9.      Ulangi percobaab untuk kecambah jenis lain
     



Fotosintesis
1.      Pilihlah tumbuhan yang dekat (di anjurkan daun ubi kayu) yang baik dan segar.
2.      Pada sore hari tutuplah bagian tengah daun dengan kertas alumunium foil, lipat dan beri penjepit agar tidak terlepas
3.      Pada keesokan harinya, setelah daun terkena cahaya matahari selama beberapa jam, petiklah daun tersebu dan buka kertas alumunium foilnya, masukkan ke dalam air mendidih hingga agak layu
4.      Masukkan daun ke dalam alkohol panas sampai warna daun agak putih/pucat.
5.      Dengan menggunakan pinset, pindahkan daun ke dalam cawan petri, kemudian tetesi dengan larutan iodium hingga merata ke seluruh permukaan daun.
6.      Perhatikan perubahan warna yang terjadi pada daun, kemudian bahas dan buat apa yang dapat disimpulkan dari percobaan ini.










BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

A.    Data Pengamatan
No
Jenis Sampel
Massa (gr)
Waktu (s)
ml
V (ml.gr/s)
1
Jangkrik Jantan (Kelompok 1)
0.44
120
0.40
2
Jangkrik Jantan (Kelompok 2)
0.51
120
0.41
3
Jangkrik Jantan (Kelompok 3)
0.11
120
0.28
4
Jangkrik Jantan (Kelompok 4)
0.40
120
0.55
5
Jangkrik Jantan (Kelompok 5)
0.11 120 0.42
6
Jangkrik Betina (Kelompok 1)
0.49
120
0.38
7
Jangkrik Betina (Kelompok 2)
0.51
120
0.32
8
Jangkrik Betina (Kelompok 3)
0.33
120
0.42
9
Jangkrik Betina (Kelompok 4)
0.29
120
0.27
10
Jangkrik Betina (Kelompok 5)
0.33 120 0.28
Tabel 1 Respirasi pada hewan jangkrik
No
Jenis Sampel
Massa (gr)
Waktu (s)
ml
V  (ml.gr/t)
1
Kecambah (Kelompok 1)
0.74
120
0.07
2
Kecambah (Kelompok 2)
2.88
120
0.06
3
Kecambah (Kelompok 3)
1.04
120
0.07
4
Kecambah (Kelompok 4)
4.50
120
0.12
5
Kecambah (Kelompok 5)
1.04 120 0.08
Tabel 2 Respirasi pada tumbuhan kecambah

No
Objek
Perlakuan
Warna Hasil
1
Daun Ubi Kayu (Singkong)
dibungkus Alumunium foil
Hijau
alumunium foil dibuka
Hijau Pucat
dicelupkan air panas
Hijau Pucat
direbus alkohol
Hijau Keputihan
ditetesi iodin
Hijau Keputihan
Tabel 3 Fotosintesis pada daun ubi kayu (singkong)

B.     Pembahasan
Percobaan yang kami lakukan  yaitu tentang respirasi pada hewan. Pertama –tama jangkrik jantan dan jangkrik betina dipisahkan dan dipilih masing – masing satu ekor. Setelah di pilih jangkrik ditimbang  menggunakan neraca dan hasilnya dicatat. Kemudian, kristal KOH dibungkus di dalam kapas kemudian di masukkan ke dalam tabung respirometer setelah itu barulah satu ekor jangkrik jantan dimasukkan juga. Pada tabung mistar repirometer diolesi menggunakan vesilin kemudian barulah di satukan dengan tabung respirometernya. Eosin diambil dari wadah menggunakan suntikan kemudian di suntikkan pada mistar respirometer pada skala awal(nol). Larutan eosin akan bergerak mendekati tabung respirometer dan dilihat serta di catat skala yang ada pada setiap 2(dua) menit sampai keempatkalinya. Pada percobaan untuk respirasi hewan jangkrik bentina proses percobaan dilakukan sama peris dengan percobaan pada jangkrik jantan.

Sedangkan pada respirasi tumbuhan kecambah proses percobaannya adalah sebagai berikut, pertama  dipilih dua batang tanaman kecambah yang kira – kira berbeda umurnya. Setelah di pilih kecambah ditimbang  menggunakan neraca dan kemudian hasilnya dicatat. Kemudian, kristal KOH dibungkus di dalam kapas kemudian di masukkan ke dalam tabung respirometer setelah itu barulah dua batang kecambah tersebut dimasukkan juga kedalam tabung respirometer. Pada tabung mistar repirometer diolesi menggunakan vesilin kemudian barulah di satukan dengan tabung respirometernya. Eosin diambil dari wadah menggunakan suntikan kemudian di suntikkan pada mistar respirometer pada skala awal(nol). Larutan eosin akan bergerak mendekati tabung respirometer dan dilihat serta di catat skala yang ada pada setiap 2(dua) menit sampai keempatkalinya.

Pecobaan yang selanjutnya kami lakukan yaitu tentang fotosintesis pada tumbuhan, percabaan yang kami lakukan  yang pertama dipilh daun ubi kayu(singkong) yang terlihat subur dan segar, pada pagi hari sebelum terbitnya matahari daun tersebut di bungkus menggunakan kertas alimunium foil pada sebagian daun tersebut. Kemudian, di biarkan selama satu hari sampai terjanyinya proses fotosintesis. Pada saat sore hari dimana matahari sudah mulai terbenam, daun singkong tersebut di petik kemudian kertas alumunium foilnya di lepaskan. Selanjutnya ialah, daun yang baru dipetik tadi di celupkan pada air mendidih/air panas setelah itu di rebus menggunakan alkohol mendidih. Daun singkong diangkat menggunakan penjepit dan barulah dilakukan proses pengujian amilum menggunakan larutan iodium yang di teteskan pada daun dengan menggunakan pipet tetes. Perubahan warna yang terjadi pada daun di amati.

Pada proses percobaan respirasi pada hewan jangkrik maupun tumbuhan pada ubi kayu(singkong), digunakan KOH yang dibungkus menggunakan tisu. KOH yang ada pada tabung respirometer tersebut bertujuan untuk menyerap karbon diokida (CO2) yang terdapat pada tabung sebagai hasil dari respirasi itu sendiri. Selanjutnya dioleskan juga vaselin pada sambungan mistar respirometer dengan tabung respirometer, hal ini bertujuan agar tidak ada oksigen(O2) yang masuk melalui celah sambungan tersebut. Kemudian disuntikkan pula erosin pada ujung mistar respirometer yang berfungsi untuk menunjukkan jumlah mililiter oksigen (O2) yang di gunakan dalam proses respirasi tersebut.
Pada proses percobaan fotosintesis pada tanaman ubi kayu(singkong), digunakaan kertas Alumunium foil yang berfungsi untuk mencegah sinar matahari untuk mengenai daun pada ubi kayu(singkong) sehingga pada bagian yang tertutupi tidak bisa melakukan fotosintesis. Setelah itu daun ubi kayu(singkong) yang sudah di diamkan sampai satu hari, kemudian dipetik dan celupkan pada air panas, hal ini betujuan untuk mematikan sel-sel yang ada pada jaringan daun tersebut sehingga tidak dapat melanjutkan proses fotosintesisnya. Setelah dipetik dan di rendam air panas daun ubi kayu(singkong) di rebus menggunakan alkohol yang mendidih, hal ini berfungsi untuk menghilangkan klorofil yang ada pada daun tersebut. Langkah terakhir dari percobaan ini adalah dengan meneteskan iodin pada permukaan daun, iodin ini memiliki fungsi sebagai penguji keberadaan dari ada tidaknya amilum. Jika mengandung amilum maka hasilwarnanya akan menjadi keunguan, sedangkan jika tidak ditemukan adanya amilum warnanya akan tetap hijau pucat.
Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi proses fotosintesis antara lain :
  1. Cahaya
Cahaya merupakan sumber energi untuk fotosintesis. Intensitas cahaya yang tinggi akan membuat fotosintesis menjadi efektif.
  1. Tahap Pertumbuhan
Pada saat masih kecambah, tumbuhan lebih rajin fotosintesis daripadayang sudah besar karena yang sedang tumbuh butuh banyak energi untuk tumbuh membesar.
  1. Pigmen Penyerapan Cahaya
Klorofil merupakan pigmen penyerapan cahaya. Untuk membuat klorofil, diperlukan ion magnesium yang diserap dari tanah.
  1. Suhu/temperatur
Mempengaruhi enzim untuk fotosintesis. Jika suhu naik 10°C, kerja enzim meningkat 2 kali lipat (tetapi hanya pada suhu tertentu, jika suhu terlalu tinggi, justru merusak).
  1. Fotosintat
Apabila kadar hasil bentukan fotosintesis sedikit maka tumbuhan akan terangsang untuk melakukan fotosintesis lebuh giat daripada ketika kadar fotosintat tinggi.
  1. Ketersediaan CO2 dan H2O
Jika kekurangan air, stomata menutup sehingga menghalangi masuknya CO2. Semakin banyak gas CO2 maka proses fotosintesis akan menjadi semakin baik. Demikian juga dengan air yang digunakan untuk fotolisis air.
           
Dalam percobaan tersebut terdapat 2(dua) reaksi kimia yaitu reaksi respirasi yang menghaasilkan energi dan reaksi fotosintesis yang menghasilkan amilim, kedua reaksi tesebut andalah sebagai berikut :
  1. Reaksi respirasi
C6H12O6        =======>                 6CO2 + 6H2O + Energi (ATP + Panas)

  1. Cahaya
    klorofil
     
    Reaksi fotosintesis
6CO2 + 6H2O                         C6H12O6 + 6O2
Respirasi adalah salah satu  raeaksi kimia yang berperan penting dalam pembentukan energi. Respirasi termasuk kedalam reaksi katabolisme, yaitu permbakan suatu senyawa yang kompleks menjadi senyawa yang lebih sederhana. Dalam reaksi repirasi diatas terdapat 1(satu) mol amilim/glukosa(C6H12O6) yang dirombak menjadai senyawa-senyawa yang lebih sederhana yaitu 6(enam) mol karbon dioksida(CO2), 6(enam) mol hidrogen(H2O) dan energi  yang berupa ATP dan panas.
Fotosintesis  adalah salah satu reaksi kebalikan dari respirasi yang mana pada fotosintesis, dibentuk senyawa yang lebih kompleks dari senyawa-senyawa yang sederhana. Oleh kerena itu, reaksi fotosintesis termasuk kedalam reaksi anabolisme. Dalam reaksi fotosintesis dibutuhkan 6(enam) mol karbon dioksida(CO2) dan 6(enam) mol hidrogen/air(H2O) yang dengan bantuan sinar matahari dan juga klorofil akan dihasilkan amilum(C6H12O6) dan juga 6(enam) oksigen(O2).  
Untuk menghitung laju dari respirasi maka digunakan sebuah rumus yaitu  :
         
Keterangan :
      V         =  Laju respirasi
      ml        =  Udara yang digunakan dalam respirasi
      t           =  Waktu(s)
      gr         =  Massa(gram)
C.Perhitungan
Kelompok 1(satu) :
Laju respirasai pada jangkrik jantan :
     V = ml·gr               è V = 0.4 · 0.44   è  V =   0.001467
                t                                    120                  =  1.47 x 10ˉ³

Laju respirasai pada jangkrik betina :
     V = ml·gr               è V = 0.38 · 0.49   è  V =   0.001551667
                t                                    120                    =   1.56 x


Laju respirasai pada kecambah :
     V = ml·gr               è V = 0.07 · 0.74   è  V =   0.000431667
                t                                    120                    =   4.32 x





BAB V
KESIMPULAN
Adapun kesimpulan dari percobaan ini adalah :
1.       Proses respirasi pada tumbuhan dan hewan diuji dengan merancang percobaan dengan mode respirometer yang dari percobaan tersebut didapatkan jumlah oksigen(O2) yang digunakan pada proses respirasi sehingga bisa dihitung nilai dari laju reaksinya.
2.        Hubungan antara metode kerja pengukuran metabolisme yang dilakukan dengan hakikat respirasi seluler pada hewan dan tumbuhan menunjukkan bahwa respirasi selular yang dilakukan oleh hewan dapat diukur dengan menggunakan tabung respirometer yang dengan mudah menunjukkan proses respirasi yang dilakukan oleh tumbuhan atau hewan.
3.       Faktor – faktor yang mempengaruhi pada percobaan fotosintesis pada tumbuhan antara lain :
-          Cahaya
-          Tahap Pertumbuhan
-          Pigmen Penyerapan Cahaya
-          Suhu/temperatur
-          Fotosintat
-          Ketersediaan CO2 dan H2O


4.       Dari percoban fotosintesis dapat dibuktikan bahwa pada daun yang melakukan fotosintesis setelah dilakukan percobaan dengan larutan iodin maka akan berubah menjadi keunguan,sedangkan pada bagian daun yang di tutupi tidak terjadi perubahan warna. Hal itu menunjukkan bahwa proses fotosintesis akan menghaslkan amilum.



DAFTAR PUSTAKA

Cambell, Neil A. 2000.  biologi . Jakarta : Erlangga
George dkk. 2006.  BIOLOGI. Jakarta : Erlangga
Renobayan. 2011. Biologi. Jakarta: Grasindo
Anonim. 2014. Proses Respirasi Pada Tumbuhan. http://www.academia.edu/6376816/PROSES_RESPIRASI_PADA_TUMBUHAN (diakses pada tanggal 17 Oktober 2014 pukul 19.00 WIB)

  
Salam Persahabatan Sains One SMAT 2013

Share:

1 komentar:

Mahasiswa Baru?

Popular