PERBEDAAN DESA
DAN KOTA
( Laporan
Responsi Sosiologi Pertanian )
Oleh
Kelompok 14
Adi Prayoga 1414121004
Agnes Ratnasari 1414121009
Albertus Sutejo 1414121015
Andi Setiadi 1414121026
Annisa
Amalia T. 1414121034
JURUSAN
AGROTEKNOLOGI
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS
LAMPUNG
2014
ARTIKEL
A. Pengertian desa/pedesaan
Desa adalah suatu kesatuan hukum
dimana bertempat tinggal suatu masyarakat pemerintahan tersendiri, atau desa
merupakan perwujudan atau kesatuan goegrafi ,sosial, ekonomi, politik dan
kultur yang terdapat ditempat itu (suatu daerah), dalam hubungan dan
pengaruhnya secara timbal balik dengan daerah lain. Suatu pedesaan masih sulit
umtuk berkembang, bukannya mereka tidak mau berkembang tapi suatu hal yang baru
terkadang bertentangan dengan apa yang leluhur hereka ajarkan karna itu
masyarakat pedasaan sangat tertutup dengan hal-hal yang baru karena mereka
masih memegang teguh adat-adat yang leluhur mereka ajarkan.
Disuatu desa sangat terjangkau
fasilitas seperti rumah sakit, sekolah, apotik atau prasarana dlm hal
pendidikan dan kesehatan maupun teknologi mereka masih mengandalkan dukun atau
paranormal dlm hal kesehatan mungkin hanya puskesmas yang ada di desa tapi
itupun belum tentu ada di setiap daerah. Maupun pendidikan masih kurangnya
sarana pendidikan didesa didlm sutu kecamatan terkadang hanya satu atau dua
sekolahan saja, karena susahnya bantuan masuk dari pemerintah untuk membangun
sekolah-sekolah di daerah desa dan terkadang jarang guru yang mau
mengajar di daerah pedesaan.
Ciri-ciri masyarakat pedesaan
Ada beberapa ciri yang menonjol pada
masyarakat pedesaan yaitu :
1. Kehidupan didesa masyarakatnya masih
memegang teguh keagamaan atau adat dari leluhur mereka.
2. Warga pedesaan lebih condong saling
tolong-menolong tidak hidup individualisme
3. Warga pedesaan mayoritas memiliki
pekerjaan sebagai petani.
4. Fasilitas-fasilitas masih sulit
ditemukan dipedesaan
5. Warganya masih sulit untuk menerima
hal baru atau mereka tertutup dengan hal-hal yang baru.
B. Pengertian Kota
Kota adalah suatu pemilihan yang
cukup besar, padat dan permanen, dihuni oleh orang-orang yang heterogen
kedudukan sosialnya, apabila penghuni setempatnya dapat memenuhi sebagian besar
kebutuhan ekonominya dipasar. Dari beberapa pendapat secara umum dapat
dikatakan mempunyani ciri-ciri mendasar yang sama. Pengertian kota dapat
dikenakan pada daerah atau lingkungan komunitas tertentu dengan tingkatan dalam
struktur pemerintahan.
Ciri-ciri masyarakat Perkotaan
Ada beberapa ciri yang menonjol pada
masyarakat perkotaan, yaitu :
1. Kehidupan keagamaannya berkurang,
kadangkala tidak terlalu dipikirkan karena memang kehidupan yang cenderung
kearah keduniaan saja.
2. Orang kota pada umumnya dapat
mengurus dirinya sendiri tanpa harus berdantung pada orang
lain (Individualisme).
3. Pembagian kerja diantara warga-warga
kota juga lebih tegas dan mempunyai batas-batas yang nyata.
4. Kemungkinan-kemungkinan untuk
mendapatkan pekerjaan juga lebih banyak diperoleh warga kota.
5. Perubahan-perubahan tampak nyata
dikota-kota, sebab kota-kota biasanya terbuka dalam menerima pengaruh-pengaruh
dari luar.
C. Perbedaan antara desa dan kota
Dalam masyarakat modern, sering
dibedakan antara masyarakat pedesaan (rural community) dan masyarakat perkotaan
(urban community). Perbedaan tersebut sebenarnya tidak mempunyai hubungan
dengan pengertian masyarakat sederhana, karena dalam masyarakat modern, betapa
pun kecilnya suatu desa, pasti ada pengaruh-pengaruh dari kota. Perbedaan
masyarakat pedesaan dan masyarakat perkotaan. Kita dapat membedakan antara
masyarakat desa dan masyarakat kota yang masing-masing punya karakteristik
tersendiri. Masing-masing punya sistem yang mandiri, dengan fungsi-fungsi
sosial, struktur serta proses-proses sosial yang sangat berbeda, bahkan
kadang-kadang dikatakan “berlawanan”.
Warga suatu masyarakat pedesaan
mempunyai hubungan yang lebih erat dan lebih mendalam ketimbang hubungan mereka
dengan warga masyarakat pedesaan lainnya. Sistem kehidupan biasanya berkelompok
atas dasar sistem kekeluargaan, menjelaskan ciri-ciri relasi sosial yang ada di
desa itu, adalah pertama-tama, hubungan kekerabatan.
Sistem kekerabatan dan kelompok
kekerabatan masih memegang peranan penting. Penduduk masyarakat pedesaan pada
umumnya hidup dari pertanian, walaupun terlihat adanya tukang kayu, tukang
genteng dan bata, tukang membuat gula, akan tetapi inti pekerjaan penduduk
adalah pertanian. Pekerjaan-pekerjaan di samping pertanian, hanya merupakan
pekerjaan sambilan saja.
Golongan orang-orang tua pada
masyarakat pedesaan umumnya memegang peranan penting. Orang akan selalu meminta
nasihat kepada mereka apabila ada kesulitan-kesulitan yang dihadapi. menyatakan
bahwa di daerah pedesaan kekuasaan-kekuasaan pada umumnya terpusat pada
individu seorang kiyai, ajengan, lurah dan sebagainya.
Ada beberapa ciri yang dapat
dipergunakan sebagai petunjuk untuk membedakan antara desa dan kota. Dengan
melihat perbedaan perbedaan yang ada mudah mudahan akan dapat mengurangi
kesulitan dalam menentukan apakah suatu masyarakat dapat disebut sebagi
masyarakat pedeasaan atau masyarakat perkotaan.
Ciri ciri tersebut antara lain :
1. Jumlah dan kepadatan penduduk
2. Lingkungan hidup
3. Mata pencaharian
4. Corak kehidupan sosial
5. Stratifiksi sosial
6. Mobilitas sosial
7. Pola interaksi sosial
8. Solidaritas sosial
9. Kedudukan dalam hierarki sistem
administrasi nasional.
PEMBAHASAN
A. Teori Perbedaan Desa dan Kota
Menurut Bintarto
Dari segi geografis kota diartikan sebagai suatu
sistim jaringan kehidupan yang ditandai dengan kepadatan penduduk yang tinggi
dan diwarnai dengan strata ekonomi yang heterogen dan bercorak materialistis
atau dapat pula diartikan sebagai bentang budaya yang ditimbulkan oleh
unsur-unsur alami dan non alami dbgan gejala-gejala pemusatan penduduk yang
cukup besar dengan corak kehidupan yang bersifat heterogen dan materialistis
dibandingkan dengan daerah dibelakangnya.
Menurut Arnold Tonybee
Sebuah kota
tidak hanya merupakan pemukinan khusus tetapi merupakan suatu kekomplekan yang
khusus dan setiap kota menunjukkan perwujudan pribadinya masing-masing.
Menurut Max Weber
Kota adalah
suatu tempat yang penghuninya dapat memenuhi sebagian besar kebutuhan
ekonominya di pasar local.
Sutardjo Kartohadikusumo
Desa adalah suatu kesatuan
hukum dimana bertempat tinggal suatu masyarakat yang berkuasa mengadakan
pemerintahan sendiri.
Desa adalah suatu wilayah
yang ditempati oleh sejumlah penduduk sebagai kesatuan masyarakat termasuk di
dalamnya kesatuan masyarakat hukum yang mempunyai organisasi pemerntahan
terendah langsung dibawah camat dan berhak menyelenggarakan rumah tangganya
sendiri dalam ikatan Negara Kesatuan Republik Indonesia
Menurut Bintarto
Desa merupakan perwujudan
atau kesatuan geografi, sosial, ekonomi, politik, dan kultural yang terdapat di
situ(suatu daerah) dalam hubungannya dan pengaruhnya secara timbal-balik dengan
daerah lain.
Ciri ciri masyarakat pedesaan :
1.
Mempunyai
pergaulan hidup yang saling kenal mengenal antara ribuan jiwa.
2.
Ada pertalian perasaan yang sama tentang kesukaan
terhadap kebiasaan
3.
Cara berusaha (ekonomi)adalah agraris yang paling umum
yang sangat dipengaruhi alam seperti : iklim, keadaan alam ,kekayaan alam,
sedangkan pekerjaan yang bukan agraris adalah bersifat sambilan.
Ciri-ciri
masyarakat Perkotaan :
Ada beberapa
ciri yang menonjol pada masyarakat perkotaan, yaitu:
1. Keagamaannya
berkurang, kadangkala tidak terlalu dipikirkan karena memang kehidupan yang cenderung
kearah keduniaan saja.
2. Orang kota
pada umumnya dapat mengurus dirinya sendiri tanpa harus berdantung pada orang
lain (Individualisme).
3. Pembagian
kerja diantara warga-warga kota juga lebih tegas dan mempunyai batas-batas yang
nyata.
4. Kemungkinan-kemungkinan
untuk mendapatkan pekerjaan juga lebih banyak diperoleh warga kota.
5. Jalan
kehidupan yang cepat dikota-kota, mengakibatkan pentingnya faktor waktu bagi
warga kota, sehingga pembagian waktu yang teliti sangat penting, untuk dapat
mengejar kebutuhan-kebutuhan seorang individu.
6. Perubahan-perubahan
tampak nyata dikota-kota, sebab kota-kota biasanya terbuka dalam menerima
pengaruh-pengaruh dari luar.
B. Perbedaan
dan Masalah-Masalah Desa dan Kota
Perbedaan struktur sosial pada masyarakat desa dan kota di lihat dari beberapa
aspek :
1.
Lingkungan umum dan orientasi terhadap alam.
Lokasi geografis desa mendekatkan
masyarakat desa dengan alam dan bekerja menyesuaikan diri dengan kondisi alam.
Berbeda dengan masyarakat kota yang kehidupannya bebas dari lingkungan
alam.
2.
Pekerjaan atau mata pencarian.
Masyarakat desa berhubungan dengan alam (agraris) sedangkan
pada masyarakat kota, mata pencarian cenderung terspesialisasi, dan
spesialisasi ini dapat dikembangkan secara hirarkhis/ organisasional.
3.
Ukuran komunitas. Komunitas pedesaan
biasanya lebih kecil daripada komunitas perkotaan.
4.
Kepadatan penduduk kepadatan penduduk di desa lebih
rendah daripada di kota.
5.
Homogenitas dan heterogenitas.
Homogenitas dalam ciri-ciri sosial
dan juga psikologis, bahasa, adat, dan perilaku sering tampak pada masyarakat
perdesaan. Pada masyarakat perkotaan, lebih heterogen.
6.
Diferensiasi sosial.
Keadaan heterogenitas masyarakat kota berimplikasi
pada diferensiasi sosial yang tajam, sesuai dengan kebutuhan masyarakat kota.
7.
Pelapisan sosial.
Mengikuti piramida sosial yaitu kelas-kelas tinggi
berada pada posisi puncak piramida.
8.
Mobilitas sosial.
Berkaitan dengan perpindahan/ pergerakan suatu
kelompok sosial ke kelompok sosial lainnya, termasuk mobilitas kerja dari suatu
pekerjaan ke pekerjaan lainnya. Di kota lebih cepat daripada di desa. Misalnya
mobilitas karena pindah rumah sewa/ kos, waktu bepergian orang kota lebih
banyak daripada orahg desa, waktu luang di kota lebih sedikit daripada di desa.
9.
Interaksi sosial.
Pada masyarakat desa yang jumlah penduduknya lebih
sedikit dan mobilitasnya rendah, maka kontak pribadi antar individu lebih
sedikit dibanding dengan masyarakat kota. Dalam kontak / interaksi sosial
berbeda secara kuantitatif dan kualitatif. Pendiduk kota lebih sering kontak,
tetapi cenderung formal, sepintas lalu, dan tidak bersifat pribadi (impersonal)
tetapi melalui tugas atau kepentingan lain.
10. Pengawasan
social. Tekanan
sosial di desa lebih kuat daripada di kota.
11. Pola kepemimpinan.
Menentukan kepemimpinan di desa cenderung banyak
ditentukan oleh kualitas pribadi dari individu daripada di kota. Meliputi:
kesalehan pribadi, kejujuran, pengorbanan, pengalaman, dsb. Jika ini berlanjut,
maka kriteria keturunan pun ikut menentukan.
12. Standar
kehidupan.
Berbagai faslitas yang menyenangkan banyak terdapat di
kota, sehingga orientasi dan standar yang dipakai lebih kompleks di kota
dibandingkan dengan di desa.
13. Kesetiakawanan
sosial (social solidarity)
Pada masyarakat desa didorong oleh rasa kesamaan/
persamaan dalam hal pengalaman, dan tujuan hidup bersama, sedangkan pada
masyarakat kota, kesetiakawanan / solidaritas didorong oleh ketidaksamaan/
perbedaan pembagian kerja, kesalingtergantungan dan spesialisasi.
14. Nilai dan
sistem nilai
Di kota dan di desa berbeda, dapat diamati dalam
kebiasaan, cara, norma yang berlaku. Misalnya dalam mencari jodoh, peran kepala
keluarga sangat besar. Tentang pendidikan, sistem nilai di masyarakat desa
berbeda dengan di kota; di desa cukuplah dengan tamat SD / SMP, di kota tidak
cukup.
15. Urbanisme
dan urbanisasi
Urbanisme adalah gaya hidup kekotaan dan ini
ditentukan oleh ciri-ciri spasial, sekularisasi, asosiasi sukarela, peranan
sosial yang terpisah dan norma-norma yang serba kabur. Urbanisme melahirkan mentalitas
kota, di mana sikap, ide da kepribadian manusianya berbeda dengan yang berada
di pedesaan. Gejala yang di kota berupa disorganisasi pribadi, aneka kejahatan,
korupsi dan kekalutan dalam banyak hal. Urbanisme (gaya hidup kekotaan) memicu
urbanisasi.
C. Hubungan
Desa dan Kota
Masyarakat
pedesaan dan perkotaan bukanlah dua komonitas yang terpisah sama sekali satu
sama lain. Bahkan dalam keadaan yang wajar diantara keduanya terdapat hubungan
yang erat. Bersifat ketergantungan, karena diantara mereka saling membutuhkan.
Kota tergantung pada dalam memenuhi kebutuhan warganya akan bahan bahan pangan
seperti beras sayur mayur , daging dan ikan. Desa juga merupakan sumber tenaga
kasar bagi bagi jenis jenis pekerjaan tertentu dikota. Misalnya saja buruh bangunan
dalam proyek proyek perumahan. Proyek pembangunan atau perbaikan jalan raya
atau jembatan dan tukang becak. Mereka ini biasanya adalah pekerja pekerja
musiman. Pada saat musim tanam mereka, sibuk bekerja di sawah. Bila pekerjaan
dibidang pertanian mulai menyurut, sementara menunggu masa panen mereka
merantau ke kota terdekat untuk melakukan pekerjaan apa saja yang tersedia.
D.Tanggapan
Berdasarkan artikel dan teori tersebut maka kami melakukan pembahasan
mengenai Perbedaan Desa dan Kota, sehingga didapatkan hasil bahwa asumsi pada
artikel dan pengetahuan berdasarkan teori yang ada dapat di katakana sesuai.
KESIMPULAN
Berdasarkan
artikel dan teori yang di bahas di atas dapat di tarik kesimpulan :
1.
Bahwa yang di maksut dengan Desa atau
pedesaan yaitu suatu kesatuan hukum dimana bertempat tinggal suatu
masyarakat pemerintahan tersendiri. Masyarakat pedesaan ditandai dengan
pemilikan ikatan perasaan batin yang kuat sesama warga desa, yaitu perasaan
setiap warga/anggota masyarakat yang amat kuat yang hakekatnya. Sedangkan yang
di maksut dengan Kota atau perkotaan yaitu dapat
dikenakan pada daerah atau lingkungan komunitas tertentu dengan tingkatan dalam
struktur pemerintahan.Sedangkan di lihat dari ciri-cirinya masyarakat desa
cenderung lebih berorientasi pada kepentingan bersama musyawarah mufakat,
menyatakan simpati dalam tolong menolong, tidak menonjolkan diri, masyarakat
desa juga cenderung bekerja dengan apa yang di sediakan alam. Sedangkan
masyarakat kota biasanya lebih individualistik, sifat rasional, heterogen
terdapat kelas-kelasa atau kasta dalam kehidupanya dan cenderung tidak bisa
menyesuaikan diri dengan alam.
2.
Desa dan kota punya ketergantungan yang
tinggi.Kota tergantung dalam memenuhi
kebutuhan warganya akan bahan bahan pangan seperti beras sayur mayur , daging
dan ikan. Desa juga merupakan sumber tenaga kasar bagi bagi jenis jenis
pekerjaan tertentu dikota. Misalnya saja buruh bangunan dalam proyek proyek
perumahan
DAFTAR PUSTAKA
Saputra,
Ochta.”Perbedaan Masyarakat Kota dan Desa”. 20 September 2014.http://sosbud.kompasiana.com/2012/10/25/perbedaan-masyarakat-kota-dan-desa-504304.html
Hidayah,
Taofik.”Perbedaan antara Desa dan Kota”. 20 September 2014.https://taufikhidayah21.wordpress.com/tag/perbedaan-antara-desa-dan-kota/