PERBEDAAN ANTARA DESA DAN KOTA (Laporan responsi sosiologi pertanian)


PERBEDAAN ANTARA DESA DAN KOTA
(Laporan responsi sosiologi pertanian)







Oleh
Aditya kuncahyo              (1414121006)
Amirah Inas Widiawati     (1414121023)
Belgies Zafika                   (1414121046)
Deta Iktaria                     (1414121065)
Devi Destia Novitasari     (1414121066)


















JURUSAN AGROTEKNOLOGI
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS LAMPUNG
2014

__________________________________________________________________


Artikel :

 
Kemandirian Desa Tercipta Bila Transportasi-Infrastruktur Memadai
Jakarta, (Antara Sumbar) - Kemandirian desa secara ekonomi bakal tercipta bila sarana terkait sektor transportasi dan infrastruktur telah terbangun secara memadai untuk menghubungkan akses aktivitas perekonomian ke wilayah tersebut.
"Kemandirian bisa tercipta bila seluruh sarana transportasi dan jalan desa terbuka," kata anggota MPR dari Fraksi Partai Golkar Agun Gunandjar Sudarsa dalam rilis Majelis Permusyawaratan Rakyat yang diterima di Jakarta, Sabtu.
Menurut dia, bila perekonomian desa dapat menjadi mandiri seutuhnya, maka diyakini proses pemilihan umum juga akan berjalan dengan lebih lancar dan tidak ada politik uang.   
Ia menceritakan pengalaman sebagai orang yang tinggal di Desa Ciburayut, Bogor bahwa daerah tersebut memiliki jalan yang bagus hanya dalam waktu satu pekan dalam setahun, karena jalan itu lebih sering rusak. "Kita berdayakan masyarakat untuk bisa memenuhi dirinya sendiri," katanya.
Anggota MPR dari Fraksi Partai Demokrat Khatibul Umam Wiranu, mengatakan, dana yang diberikan pemerintah dalam menjalankan amanat UU Desa mesti difokuskan untuk pembangunan fasilitas umum seperti jalan sebagai transportasi ke kegiatan ekonomi atau wisata.
Untuk itu, ujar dia, musyawarah desa bakal menentukan apa yang perlu dibangun dan seluruh masyarakat diberikan hak untuk membuat proposal pembangunan. "Meski demikian semua harus dimusyawarahkan di tingkat desa," katanya.
Ia mengingatkan bahwa masih besarnya urbanisasi juga mengindikasikan kurangnya lapangan pekerjaan di kawasan perdesaan sehingga setiap desa perlu mencapai kemandirian dan kedaulatan ekonomi.
Pemerintah melalui RAPBN 2015 mengusulkan kucuran Dana Desa senilai Rp9,1 triliun sesuai amanah Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa.
Menurut Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dalam keterangan pemerintah tentang RAPBN 2015 beserta nota keuangannya di depan rapat paripurna DPR RI di Senayan Jakarta, Jumat (15/8), tahun 2015 sebagai tahun pertama pelaksanaan RPJMN 2015-2019 dan sekaligus konsekuensi atas pelaksanaan Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa, selain dana transfer ke daerah, kepada daerah juga akan dialokasikan Dana Desa melalui realokasi anggaran belanja pusat yang berbasis desa.
Selanjutnya, untuk pemenuhan Dana Desa sebesar 10 persen dari dan di luar anggaran transfer ke daerah akan dilakukan secara bertahap. Dalam RAPBN tahun 2015, alokasi anggaran Transfer ke Daerah dan Dana Desa direncanakan mencapai Rp640 triliun, yang berarti naik Rp43,5 triliun atau 7,3 persen dari alokasi anggaran transfer ke daerah tahun 2014.

“Borok Transportasi Ibu Kota Negara”
Saya ingatkan pembaca, dulu pemerintah Tiongkok juga demi menguber GDP, mengijinkan memakai BBM yang kualitas rendah,  memakai solar yang sulfurnya 500 ppm (seperti solar bio disel), apa akibatnya?  ketika Nopember 2013 saya dan Obama Indonesia ke Beijing, dan ketika saya mau pulang dari Beijing (pesawat saya jam 14:00), ketika itu Jam 10:00, saya melihat dari jendela kamar hotel, langit hitam gelap!  Padahal waktu itu jam 10:00 pagi, langit gelapnya kaya jam 10 malam.
tahun 2013, di Tiongkok, udara kabut polusi (Wu-Mai) cukup banyak harinya (saya tidak tahu persis, tapi berkisar 30 hari), kerugian perusaha penerbangan entah berapa karena delay dan cancelnya jadwal mereka,
Pada Olymic 2008, pemerintah menerapkan cara dratis, GANJIL GENAP, langit yang sudah sekian lama abu-abu, pertama kali keluar warga birunya menjelang Olympic 2008 di Beijing.
Sekarang, untuk menyelesaikan Wu-Mai, pemerintah Tiongkok akan menggelontorkan 650 miliar Yuan RMB (setara 105 miliar USD, setara 1200 Triliun Rupiah).  Ini adalah akibat dari ketidak antisipasi masalah polusi sejak dini.
Sekarang, perda No 2 tahun 2005 yang tidak mau dilanggar plt sekda, mungkin karena dia adalah seorang yang taat hukum (UU dan Perda), apapun, ahok tidak senonohnya mengomel dan menggebrak meja didepan tamu/wartawan.  menurut ahok, dia akan mengijinkan asal setara dengan Euro III.  Kalau pak Gamawan membaca berita ini, dia pasti membalas ke ahok, belajar dulu perda no 2 tahun 2005, seperti halnya ahok membentak Gamawan.
hok, kamu ngerti tidak, untuk mencapai Euro III (baca : http://en.wikipedia.org/wiki/European_emission_standards) solar yang kita pakai harus yang setara Rp: 12,000.-/liter.  Bio disel yang dibuat pertamina, sulfurnya 500 ppm, sedangkan di eropa, sudah 50 ppm dan dalam waktu dekat Eropa, Australia/New Zealand, mencapai 10 ppm), sanggupkah kita memakai?
Kalo mengikuti kemauan ahok, 50 tahun lagi, Jakarta akan gelap gulita pada siang hari, pasti kakek moyang ahok diomel oleh rakyat, atas pemaksaan ahok terhadap plt sekda untuk menerima 30 bus solar dan melanjut ke mungkin 3000 bus solar yang akan mengotori udara Jakarta.  Selain udara yang tercemar, lingkungan hidup juga turut tercemar.  Itulah sebabnya Tiongkok mulai serius mempelajari membangun jalur kendaraan lambat, tidak seperti pemda sekarang, selain tidak  mau nambah ruas jalan, selalu salahkan pemilik kendaraan mobil dan motor pribadi, bahkan ahok mau mematikan motor di Jakarta.
ahok bilang akan menggratiskan bus-way untuk supaya orang tidak naik motor (baca: . http://www.youtube.com/watch?v=OrOT1gP47gk&list=UUtzb3VE6W0-ZZErpS60733Q) didalam video tersebut ahok dengan “bangga” menjawab delegasi pabrik kendaraan yang turut rapat, bahwa DKI maunya beli barang bagus, dan tidak menghiraukan ROI, dan akan gratiskan kepada warga DKI untuk menekan jumlah pemakaian motor.  baru omong dua tiga hari, dia bilang tarip bus-way yang paling layak adalah Rp: 6,000.- (baca : http://ahok.org/berita/news/basuki-tarif-transjakarta-ideal-rp-6-000/)
Jadi, memang sulit mengikuti pikiran seseorang yang otaknya sudah korsleiting.
Saya sangat menyayangkan Jokowi tidak menegor ahok secara terbuka, seperti halnya ahok membentak plt sekda secara terbuka dan kasar.  bukan hal yang mustahil, PNS Jakarta akan melakukan mogok terhdapa ahok, dan jika hal tersebut terjadi, walaupun pelakunya ahok, tapi, muka Jokowi turut tercoreng.  Karena Jokowi tidak tegas sama ahok.



Teori tentang desa
Yang dimaksud dengan desa menurut Sutardjo Kartodikusuma mengemukakan sebagai berikut: Desa adalah suatu kesatuan hukum dimana bertempat tinggal suatu masyarakat pemerintahan tersendiri.
Menurut Bintaro, desa merupakan perwujudan atau kesatuan goegrafi ,sosial, ekonomi, politik dan kultur yang terdapat ditempat itu (suatu daerah), dalam hubungan dan pengaruhnya secara timbal balik dengan daerah lain.
Sedangkan menurut Paul H. Landis Desa adalah pendudunya kurang dari 2.500 jiwa. Dengan ciri ciri sebagai berikut :
a) mempunyai pergaulan hidup yang saling kenal mengenal antara ribuan jiwa.
b) Ada pertalian perasaan yang sama tentang kesukaan terhadap kebiasaan
c) Cara berusaha (ekonomi)adalah agraris yang paling umum yang sangat dipengaruhi alam seperti : iklim, keadaan alam ,kekayaan alam, sedangkan pekerjaan yang bukan agraris adalah bersifat sambilan.

Teori tentang kota
Seperti halnya desa, kota juga mempunyai pengertian yang bermacam-macam seperti pendapat beberapa ahli berikut ini.
i. Wirth
Kota adalah suatu pemilihan yang cukup besar, padat dan permanen, dihuni oleh orang-orang yang heterogen kedudukan sosialnya.
ii. Max Weber
Kota menurutnya, apabila penghuni setempatnya dapat memenuhi sebagian besar kebutuhan ekonominya dipasar lokal.
iii. Dwigth Sanderson
Kota ialah tempat yang berpenduduk sepuluh ribu orang atau lebih.
Dari beberapa pendapat secara umum dapat dikatakan mempunyani ciri-ciri mendasar yang sama. Pengertian kota dapat dikenakan pada daerah atau lingkungan komunitas tertentu dengan tingkatan dalam struktur pemerintahan.
Menurut konsep Sosiologik sebagian Jakarta dapat disebut Kota, karena memang gaya hidupnya yang cenderung bersifat individualistik. Marilah sekarang kita meminjam lagi teori Talcott Parsons mengenai tipe masyarakat kota yang diantaranya mempunyai ciri-ciri :
a) Netral Afektif
Masyarakat Kota memperlihatkan sifat yang lebih mementingkat Rasionalitas dan sifat rasional ini erat hubungannya dengan konsep Gesellschaft atau Association. Mereka tidak mau mencampuradukan hal-hal yang bersifat emosional atau yang menyangkut perasaan pada umumnya dengan hal-hal yang bersifat rasional, itulah sebabnya tipe masyarakat itu disebut netral dalam perasaannya.
b) Orientasi Diri
Manusia dengan kekuatannya sendiri harus dapat mempertahankan dirinya sendiri, pada umumnya dikota tetangga itu bukan orang yang mempunyai hubungan kekeluargaan dengan kita oleh karena itu setiap orang dikota terbiasa hidup tanpa menggantungkan diri pada orang lain, mereka cenderung untuk individualistik.
c) Universalisme
Berhubungan dengan semua hal yang berlaku umum, oleh karena itu pemikiran rasional merupakan dasar yang sangat penting untuk Universalisme.
d) Prestasi
Mutu atau prestasi seseorang akan dapat menyebabkan orang itu diterima berdasarkan kepandaian atau keahlian yang dimilikinya.
e) Heterogenitas
Masyarakat kota lebih memperlihatkan sifat Heterogen, artinya terdiri dari lebih banyak komponen dalam susunan penduduknya.



__________________________________________________________________

Sekian Semoga Bermanfaat
Share:

1 komentar:

Mahasiswa Baru?

Popular